Jejak Sejarah: Bagaimana Tulisan Dicetak dan Mengubah Dunia
04-12-2024
Mesin cetak atau yang biasa kita kenal sekarang sebagai printer adalah salah satu alat yang mendorong kemajuan umat manusia. Dengan hadirnya mesin cetak memungkinkan penyebaran informasi dan berita yang lebih cepat. Sebelum ditemukannya mesin cetak buku atau media infromasi umumnya ditulis secara manual per halaman. Membuat keberadaan buku atau media informasi lainnya sangat terbatas dan tentu sangat mahal.
Bentuk Mesin Cetak Pertama
Bentuk metode cetak sederhana pertama ditemukan di Tiongkok dan Korea pada sekitar tahun 175 masehi. Aksara yang akan dicetak akan diukir pada permukaan kayu atau perunggu. Kemudian dioles dengan tinta air lalu cetakan tersebut ditempatkan diatas secarik kertas dan digosok perlahan dengan sebatang bambu.
Sistem percetakan disini masih sangat rumit dan tidak efisien. Selain membutuhkan banyak tenaga manusia, kecepatan cetak yang dihadirkan juga sangatlah rendah. Umumnya metode cetak Tiongkok dan korea digunakan untuk mencetak naskah-naskah kuno, seperti kitab konfusianisme hingga buku tentang ilmu pengetahuan.
Mesin Cetak Johannes Gutenberg
Pada tahun 1440 masehi Johannes Gutenberg dari kota Minz, Jerman memberikan terobosan besar bagi dunia. Dia dijuluki sebagai pencetus percetakan modern dengan metode yang dia ciptakan. Gutenberg menciptakan metode pembuatan pin cetak dengan cara dicor. Cairan timah panas dicor membentuk potongan-potongan huruf. Kemudian potongan huruf ini disusun dan ditekan ke atas lembaran kertas.
Metode percetakan ini kurang lebih sama dengan metode yang diterapkan di tiongkok dan korea. Namun Gutenberg menghadirkan mekanisme yang lebih efisien dalam percetakan. Selain itu Gutenberg juga memperkenalkan penggunaan tinta minyak yang lebih tahan lama dibanding tinta air.
Penemuan Gutenberg bertahan hingga kurang lebih 500 tahun dan membawa dampak besar bagi perkembangan umat manusia. Mesin cetak Gutenberg menekan biaya produksi media cetak sepeti buku. Membuat buku lebih terjangkau bagi berbagai kalangan masyarakat. Tentunya mendorong angka melek huruf di kalangan masyarakat. Hingga akhirnya buku-buku yang diterbitkan mengakhiri abad kegelapan dan memulai abad renaisans.
Mesin Cetak Era Industri
Perkembangan mesin cetak tidak berhenti disitu, pada awal revolusi industri sekitar tahun 1800. Lord Stanhope telah membangun mesin cetak yang sepenuhnya terdiri dari besi cor. Meningkatkan efisisensi serta mengurangi gaya yang dibutuhkan hingga 90%, sambil menggandakan ukuran cetakannya. Dengan kapasitas hingga 480 halaman per jam, mesin cetak Lord Stanhope menggandakan produksi mesin cetak gaya lama.
Pada tahun 1814 muncul gagasan baru yang mengubah arah perkembangan mesin cetak. Friederich Koenig mencetuskan penggunaan mesin bertenaga uap serta pengantian permukaan cetak datar dengan silinder putar. Masih di tahun yang sama Friederich Koenig bersama rekannya insinyur Andreas Friederich Bauer menjual 2 dari model pertama mereka kepada koran The Times di London. Mesin cetak buatan Koenig mampu mencetak hingga 1.100 cetakan perjam dan edisi pertama yang dicetak menggunakan mesin tersebut adalah edisi tanggal 28 November 1814.
Kemudian mesin cetak rotary yang ditenagai uap ditemukan pada tahun 1843 di Amerika serikat oleh Richard M. Hoe. Mesin cetak rotary memungkinkan pembuatan jutaan salinan halaman dalam satu hari. Ditambah dengan penggunakan kertas gulungan membuat produksi karya cetak berkembang pesat berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan mesin cetak buatan koening di tahun 1814.
Mesin Cetak di Era Modern
Mesin cetak di era modern telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih ringkas guna memenuhi kebutuhan pribadi atau personal. Mesin cetak jenis ini lebih dikenal dengan nama printer. Jenis printer yang pertama dibuat adalah jenis dot metrik. Pertama kali di buat oleh IBM pada 1970 dan di tahun yang sama Centronics merilisnya ke publik.
Printer berbasis inkjet pertama kali dikembangkan oleh IBM pada tahun 1976. Diwaktu itu printer Inkjet mampu menghasilkan gambar paling berkualitas dimasanya. Sementara printer laser dikembangkan pada awal tahun 1970 oleh Gary Starkweather, dan baru pada tahun 1984 Hewlett Packard memperkenalkan HP laser jet.
Masih ditahun yang sama Chuck Hull menciptakan printer 3D pertama. Namun penggunaan 3D printer pada saat itu masih sangat terbatas dan belum dipasarkan secara umum.
Setelah perkembangan yang begitu panjang akhirnya muncul printer multifungsi yang hadir untuk menjawab berbagai kebutuhan. Printer multifungsi menghadirkan berbagai fitur dari perangkat lain. Tidak hanya bisa mencetak, printer multifungsi mampu melakukan duplikasi (fotocopy), pemindaian (scanning), atau bahkan ada yang bisa dihubungkan ke jaringan telepon.
Pada akhirnya mesin cetak atau printer memiliki andil yang sangat besar dalam Sejarah umat manusia. Tanpa adanya printer penyebaran pengetahuan dan informasi tidak akan secepat saat ini. Akses akan pendidikan dan pengetahuan pun rasanya akan sangat sulit tanpa printer. Hingga saat ini mesin cetak tidak lekang ditelan zaman. Walau menghadapi tantangan besar seperti media digital, printer tetap eksis sebagai mesin cetak untuk kebutuhan personal.
Jangan lupa untuk:
Kunjungi website Harrisma untuk info produk: https://harrismastore.id/ atau follow media sosial Harrisma untuk mendapat info penawaran lainnya:
Instagram: harrismastore.id/instagram
Tiktok : harrismastore.id/tiktok
Facebook : harrismastore.id/facebook
Whatsapp : wa.me/08170674007
Datang langsung ke toko Harrisma: Jl. C. Simanjuntak No.33-37, Yogyakarta
Harrisma, solusi laptop murah dan berkualitas untuk semua kebutuhanmu!